Minggu, 31 Oktober 2010

Habib Lutfi bin Yahya, Masjid Agung Al Barkah Bekasi, 30 Oktober 2010.


Dalam acara Dzikir dan Ta'lim bersama Habib Lutfi bin Ali bin Hasyim bin Yahya pada tanggal 30 Oktober 2010, saya pertama kali bertatap muka langsung dengan Beliau. Sungguh banyak manfaat yang dapat saya ambil dari Beliau salah satunya adalah pendalaman tentang Toriqoh.

Sebelum Habib Lutfi tiba di Masjid Agung Al Barkah Bekasi Tausyiah pertama di sampikan oleh guru tetap Masjid Agung Al Barkah yaitu KH. Jamalullail, LC. Beliau memperkenalkan toriqoh itu bagaimana, menurut  beliau toriqot merupakan salah satu amaliyah keagamaan dalam Islam yang sebenarnya sudah ada sejak jaman Nabi Muhammad SAW. Bahkan perilaku kehidupan Beliau sehari-hari adalah praktek kehidupan rohani yang dijadikan rujukan utama oleh para pengamal thoriqoh dari generasi ke generasi sampai sekarang ini.

Thoriqoh adalah suatu praktek perbuatan untuk membersihkan hati dan membersihkan relung-relung hati dari karatnya kelalaian dan salah pahamnya kebutuhan. Relung-relung hati itu tidak bisa suci (bersih) kecuali dengan dzikir kepada Allah SWT. dengan cara tertentu. Oleh karena itu wajib bagi setiap mu’min (muslim) setelah mengetahui ‘aqidatul ‘awam (50 sifat wajib, mustahil, dan jaiz bagi Allah SWT. dan para Rasul-Nya) dan pekerjaan-pekerjaan harian yang disyariatkan Allah SWT, berupa sholat (yang meliputi syarat-syarat, rukun-rukun dan hal-hal yang membatalkannya), zakat, puasa, dan haji untuk meningkatkan diri dan memasuki thoriqoh dzikir dengan cara khusus/tertentu.

Dan di sela-sela Tausyiahnya KH. Jamalullail, LC juga menyampaikan Biografi Habib Lutfi bin Yahya, Beliau adalah Ketua Jam'iyyah Ahlut Tariqah Al-Mu'tabarah An-Nahdliyyah (JATMN), organisasi di bawah NU yang mengkoordinasi jemaah tarekat Mu'tabarah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar